THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 12 Mei 2011

BAB 5
MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapapun dapat menikmati keindahan. Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama, yaitu abadi. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

*Apa itu keindahan?
-keindahan dalam arti yg luas
-keindahan dalam arti estetis murni
-keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

 Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas meliputi:
-keindahan seni
-keindahan alam
-keindahan moral
-keindahan intelektual

 Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.

 Keindahan dalam arti terbatras lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

dari cirri diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.


B.NILAI ESTETIK
Nilai estetik adalah nilai yang berhubungan edngan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dadn nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Nilai ekstirnsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau pembantu. Nilai intrinsic adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

KONTEMPLASI DAN EKSTENSI

keindahan yang didasarkan pada selera seni di dukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yg indah. Apabila kedua dasar ini di hubungkan dengan bentuk dari luar manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Karena drajad kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda. Mungkin orang yang satu mengatakan karya seni itu indah, tetapi orang lain mengatakan karya seni itu tidak/kurang indah, karena selera seni berlainan.

apa sebab manusia menciptakan keindahan?
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai pederitaan hidup manusia. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut alas an dan tujuan seniman menciptakan ke indahan.

1) Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan danmengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, erajat wanita lebih rendah laki-laki.tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.

2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bead terutama dari segi kebutuhan seksual yang menghiraukan ketentuan-ketentuan hokum agama, dan moral masyarakat.

3) Penderitaan manusia
Banyak factor yang membuatmanusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah factor manusia itu sendiri. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah.

4) Keagungan tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan Tuhan Tuhan itu.

D. Keindahan Menurut pandangan romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954). Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bias pernah selesai diperdebatkan.Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantic John Keats (1795-1821) sbg pegangan. Dalam Endymon dia berkata bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamnya.kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan. Dia tidak berbicara langsung mengenai keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah.
Menurut Keats, orang yang mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jumlahnya. Mereka mempunyai negative capability, yaitu kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu-ragu, dan hatinya yang selalu diliputi kesalahan.
Menurut Arthur Scopenhauer (1788-1860). Seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realia yanhg sejati adalah sesuatu keinginan yang sme dunia obyektif sebagai ide hanyalah wujud luar dari keinginan itu.selanjutnya ide-ide itu mempunyai perwujudan sebagai benda benda khusus.

C.teori psikologis
Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman.
Freedick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut schiller, adal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang.seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energiyang harus dikeluarkan. Bagi spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut kar4ena di sia-siakan.
Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaab (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia. Sebagai contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat lambat serta akhirnya berhenti adalah symbol atau tanda dari kehidupan manusia dengan berbagai perasannya yang ada pasang surut serta tergesa-gesa atau santainya dan ada akhirnya.

C.KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Pertentangan pun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia music. Pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentengan suara tinggi rendah, panjang pendek, dank eras lembut.
Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli piker menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast).

(a). TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan . apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obektif dan teori subyektif. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang besangkutan, terlepas dari orang-orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Teori subyektif, menyatakan bahwa cirri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atqau menikmati benda itu.

(b) TEORI PERIMBANGAN
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa yunani kuno dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian).hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbangdingan angka-angka. Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang sifatnya subyektif.


Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantic umunya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin disusun teori umu tenteng keindahan.